Burung Enggang Danto - Buceros rhinoceros

Burung Enggang Danto disebut juga Anggranga di Sumatera Timur, dan Anggang/Tinggang di daerah Kalimantan. Paruhnya menarik karena terdiri dari bahan tanduk, berupa jaringan kecil. Paruh tersebut cukup besar, digunakan sebagai senjata untuk membela diri jika mendapat gangguan dari manusia. di keningnya nampak tonjolan menyerupai cula.

Burung Enggang Danto - Buceros rhinoceros
Warna bulu kepala, badan dan dadanya hitam. Ekornya berwarna putih dihiasi dengan garis lebar berwarna hitam. Suara burung Enggang Danto jantan dan betina acapkali bersahut-sahutan seakan panggil-memanggil kemudian mereka berkumpul dan bersama-sama mencari makanannya. Hidupnya berpasang-pasangan di hutan-hutan pegunungan dan di tanah rendah. Burung ini memilih tempat di hutan yang ada sungainya. Pasangan itu membuat sarangnya di pohon-pohon besar dan tinggi. Sarangnya dipilih oleh sang jantan pada batang berlubang, yang kemudian diperbesar olehnya.

Burung betina lalu bertelur di sana sebanyak 1 sampai 2 butir dan mengeraminya. Selama ia mengeram lubang sarang tersebut ditutup tanah liat oleh sang jantan. Ada sedikit celah di sarang itu agar yang betina dapat mengeluarkan paruhnya untuk menerima makanan dari pemberian sang jantan. Selama mengeram bulu badannya rontok. Setelah telur menetas dan anaknya keluar dari telur dan mulai agak kuat, barulah sang betina keluar sarang. Kini anaknya yang menutupi lubang tempat keluar, dan menyisihkan sedikit celah pula untuk menerima makanan dari induk dan bapaknya berupa buah-buahan, serangga, kadal, cecak, tikus dan juga kelelawar.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "Burung Enggang Danto - Buceros rhinoceros"

Ads tengah artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel